Friday, 11 July 2014

Kisahku di Cimory


Bulan lalu, tepatnya hari kamis 19 Juni 2014, aku dan teman-temanku dari ILP 3to6 Pondok Gede outing ke Cimory. Aku diantar mom dan granny. Hihi, aku tau mom pastinya ikut meski Ia biasanya kerja, kerja dan kerja. Alasannya, Ia ingin melihat keceriaan anak tersayangnya ini. Kalau itu sih aku senang-senang saja secara mommy bisa menemaniku. Asiik.

Hari itu, kami berangkat dari Pondok Gede sekitar jam 07.15 pagi menuju Cimory yang letaknya sekitar Cisarua Puncak dengan bus pariwisata. Aku senang sekali bisa outing bersama teman-temanku yang hari itu akan melihat langsung bentuk hewan yang bernama sapi atau cow dalam bahasa Inggris itu. Ini dia gambar sapi itu teman-teman.
sumber
Apa teman-teman?

Yes, kalian betul. Itu bukan sapi tapi itu singa. Apakah sapi dan singa itu sama teman-teman?
Hebat! Kalian semua pintar ya. Benar, sapi dan singa itu hewan berbeda. Bukan hanya bentuknya saja yang berbeda tapi jenis makanannya juga berbeda. Sapi termasuk golongan hewan pemakan tumbuh-tumbuhan alias Herbivora, sedang singa termasuk golongan pemakan daging alias Carnivora.

Coba kalian tebak, manusia termasuk pemakan apa?

Betul! Manusia termasuk pemakan segala alias Omnivora.

Coba kamu sebutkan, apa saja sih yang pernah kamu makan?
Hmm... apa?

Tapi, manusia kan bukan hewan! Jadi, apakah kalian bisa menyebutkan contoh hewan pemakan segala atau pemakan tumbuh-tumbuhan & daging alias Omnivora itu? Ayo, coba sebutkan?

Wah, kalian hebat. Tikus, Ayam, Itik, Elang , Babi, Beruang, Landak adalah sebagian hewan yang termasuk ke dalam golongan Omnivora - Si Pemakan segala.

Waah, jadi ngomongin perbedaan hewan menurut jenis atau golongan makanannya deh.

Fokus. Balik ke Cimory. Sampai di Cimory waktu menunjukan pukul 10.15 siang. Ternyata perjalanan cukup tersendat karena ada perbaikan jalan di daerah sekitar puncak.

Di Cimory kami disambut oleh kakak pembimbing, perwakilan dari Cimory. Kami disuruh membuat barisan. Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh kakak pembimbing dan di jawab antusias oleh kami semua, termasuk aku tentunya.

Aku sangat excited :)
Selesai sesi penyambutan, kami dibawa ke lokasi dalam. Sebelum kami dibawa ke kandang sapi, kakak pembimbing mempersilahkan bagi yang kebelet pipis untuk ke toilet dahulu, karena di sana tidak ada toilet selain kandang sapi. Maka segera saja semua memanfaatkan waktu yang sudah disediakan. Setelah urusan ke belakang selesai, kami disuruh berbaris kembali. Di sini, kami satu persatu mendapat segelas susu segar, kebetulan aku mendapat susu rasa strawberry. Dengan gelas di tangan, para ortu diberi kesempatan untuk mengabadikan foto putra-putrinya. Mommyku tak ketinggalan jeprat-jepret memotretku. Sayang, hari itu kaca mata mommy ketinggalan, dan tiba-tiba saja memory card camera penuh. Mom tidak bisa membaca petunjuk dengan jelas, sehingga Ia tidak bisa mempergunakan camera digitalnya. Jadilah hp mom menjadi martir terakhir dalam mengabadikan foto-fotoku. Meski itu tidak maksimal, tetapi itu cukup ampuh menghentikan waktu. Mengabadikanku dalam keabadian usia, moment dan tempat yang sama saat itu. Ke dalam sebuah bingkai kenangan ; foto.
Rasa susunya uenak banget!

Setelah sesi foto bersama sambil minum susu, kami semua kemudian di bawa ke kandang sapi. Di sini kami tidak langsung ke kandang, tetapi kami dibawa ke satu tempat di mana ada bangku-bangku panjang berderet untuk duduk. Di sini kakak pembimbing menerangkan tentang sapi yang nanti kami akan lihat.

Siap mendengarkan penjelasan kakak pembimbing ;)
Menurut kakak pembimbing, sapi yang akan kami lihat ini adalah sapi perah yang nenek moyangnya berasal dari negeri Belanda. Sapi perah ini terkenal dengan nama Frisian Holsteiner atau kalau sulit menyebut cukup dengan FH saja, atau lebih gampangnya sapi belanda. Di sini kakak pembimbing pun menerangkan rangkaian pencernaan dari sapi belanda ini. Dari mulai ia mengunyah, tempat melumatkan hingga nutrisi yang akan menjadi susu dan sisa olahan perut yang harus dibuang dari belakang alias pup & air seni.

Selesai sesi pengenalan akan sapi belanda ini, kami dibawa langsung ke kandang sapi. Di sini satu persatu kami diijinkan untuk memerah susu sapi, setelah sebelumnya mendapat pengarahan cara memerah susu.
Lihat...! Aku berani kan :)
Teman-teman, aku hebat! Aku tidak takut memerah susu sapi. Buktinya aku berhasil. Menurut kakak pembimbing, sapi itu tidak bisa menendang apalagi bermain bola, maka dari itu kita jangan takut ditendang sapi, karena ia memang tidak bisa menendang. Oya teman-teman, kata kakak pembimbing puting susu sapi itu istilahnya adalah others .

Satu hal, ternyata susu hasil perahan yang kami perah itu tidak boleh langsung diminum, bisa-bisa kita sakit perut. Karena, dalam susu mentah itu mengandung bakteri. Sebaiknyalah susu dimasak atau dipasteurisasi dulu supaya bakterinya mati sebelum diminum. Bakteri dalam susu jumlahnya ada yang banyak ada yang sedikit, tergantung dari kesehatan sapinya. Jika ia sehat maka kandungan bakterinya sedikit. Ciri-ciri sapi perah yang sehat itu terlihat dari matanya yang bening bersih dan tidak mengeluarkan cairan.

Ini dia si "Frisian Holsteiner"itu alias sapi belanda 
Teman-teman, sapi perah di Cimory ini biasa dimandikan. Ia dimandikan sehari tiga kali. Kalian kalah dengan sapi, karena kalian mandi sehari dua kali saja. Tapi, bau mana ya sapi dengan kalian,  hayo?

Apaaaa??? Ya,ya,ya, kalian benar. Bau sapi. Meski sapi ini mandi sehari tiga kali, ia tetap lebih bau dari kita, karena sapi tidak bisa mandi sendiri.

Di sini, aku pun memberi makan sapi.

Kalian tau tidak, sapi makanannya apa?

Benar! Sapi makan rumput. Tetapi, untuk sapi belanda ini rumputnya jenis rumput ilalang. Rumputnya besar-besar. Aku tidak takut memberi makan sapi. Ku julurkan saja ilalang itu, ia akan memakannya dengan lahap.

Ayo cow makan ... nyam nyam yummy!
Teman-teman, ternyata sapi belanda ini bulunya ada dua warna - hitam & putih. Untuk mengetahui  jantan atau betina, kita bisa lihat dari warna kepalanya. Jika ada dua warna dalam kepalanya itu menunjukkan sapi betina. Jika di kepalamya hanya satu warna saja atau hanya warna putih saja itu berarti sapi jantan.

Nah, sekarang kalian tau kan cara membedakan sapi jantan & betina?

Sapi belanda ini biasa pup sehari 22 kali. Sekali pup 2 kilogram. Bisa kalian bayangkan, dalam sehari sapi bisa menghasilkan pup sebanyak 44 kilogram. Penulisannya seperti ini :

2 x 22 = 44

Kalau itu disamakan dengan beras, bisa berapa karung ya, jika satu karung beras itu 22 kilogram. Berapa karung beras 44 kilogram itu?

Benar! Kalian semua pintar. Jawabannya 2.
Penulisannya seperti ini :

44 : 22 = 2

Hebat ya, kalian pintar-pintar semua.

Hampir aku lupa, sapi belanda yang aku perah air susunya itu berumur 8 tahun. Sapi itu sudah punya 3 anak. Saat ini ia sedang bunting atau hamil delapan bulan. Anak ke empat. Ternyata, umur kehamilan sapi itu hampir sama dengan manusia. Kehamilan berkisar sembilan bulan delapan hari. Itu artinya, waktu kamu di kandung ibumu, kamu sama dengan anak sapi yang tinggal di perut ibunya selama sembilan bulan delapan hari. Hihi, kalian seperti anak sapi ya.

Untuk mengetahui sapi betina belanda itu sudah punya anak atau tidak, kita bisa melihat tanduk yang dalam bahasa Inggris namanya horn itu. Jika ada satu garisan atau guratan dalam tanduk artinya sapi mempunyai satu anak. Jika ada dua guratan artinya punya dua anak, dan seterusnya.

Mengapa tanduk itu ada garis atau guratannya ketika sapi sudah beranak?

Ternyata itu dikarenakan ketika sapi bunting atau hamil, kalsium yang seharusnya diberikan untuk tanduk itu harus diberikan buat calon bayi sapi, sehingga tanduk mengalami kekurangan kalsium yang ditandai dengan guratan atau garisan di tanduknya. Jadi, bukan digurat oleh Si Pemilik sapi ya! Hihi.

Sedikit informasi tentang Cimory. Cimory itu adalah singkatan dari "Cisarua Mountain Dairy". Letaknya sekitar Jl. Raya Puncak-Cisarua Bogor. Disana, ada pabrik pengolahan susu, mini market dan resto. Sedang sapinya hanya ada beberapa saja. Aku rasa, sapi-sapi ini ada khusus sebagai program edukasi buat anak-anak saja. Program edukasi yang memperkenalkan proses pengolahan susu dimulai dari peternakan. Sayang, kami hanya dapat pengenalan akan sapi, makanannya dan bagaimana cara memerahnya saja, sedang proses pengolahan di pabriknya kami tidak bisa ikuti.

Selesai sesi semua, kami diajak menuju theater mini yang letaknya di sekitar resto di lantai dua. Tema film yang diputar tentang pengolahan produk susu. Selesai menonton tibalah waktu lunch. Berhubung waktu sudah cukup siang, kami semua makan dengan lahap, nyam nyam ... lapeer banget! .

I'm so starving mom!




 



Nyam nyam... yummy!

Oya, setelah sesi nonton dan makan kami diberi kesempatan untuk berbelanja di mini market. Selesai berbelanja, kami diajari cara membuat milkshake sendiri. Cara membuatnya tampaknya mudah deh. Yang dibutuhkan hanya susu cair, gula, cocoa alias bubuk coklat dan whipping cream ditambah es serut, lalu diblender deh. Taraaa... Milkshake pun sudah jadi!

Teman-teman, kisah di Cimory begitu mengesankan bagiku. Banyak kenangan yang terekam dalam ingatanku. Dan di bawah ini beberapa foto kenang-kenangan yang berhasil diabadikan mommyku.

Berpose sejenak bersama Afest :)
Aku dan Queen
Main seluncuran dulu ah!


Dan ini foto yang paling berkesan buat mommyku. foto aku dan Afest.

Keren ya Fest ; It's a beautiful view
Lihat Cha, itu juga keren!
   
  
Aku dan Afest ; persahabatan yang membahagiakan :)




My Note : Berlibur sambil belajar pasti manfaatnya lebih terasa :)



Salam,
Cha2

1 comment:

  1. helo caca, invitation ke blog private yang masuk. bukan cerbungnya hehehe... eh seru juga ya cimory, sering lewat cimory ungaran tapi blm pernah mampir

    ReplyDelete